Carlsen Taklukkan Nakamura di Final Paris, Caruana Amankan Posisi Ketiga
Magnus Carlsen tampil sangat fokus saat memenangkan Freestyle Chess Grand Slam Paris. Foto: Stev Bonhage/FIDE.

Carlsen Taklukkan Nakamura di Final Paris, Caruana Amankan Posisi Ketiga

Avatar of Colin_McGourty
| 0 | Liputan Acara Catur

GM Magnus Carlsen menjuarai Freestyle Chess Grand Slam Paris 2025 usai mencatat hasil imbang yang ia sebut sebagai "penampilan yang sangat rapi dan profesional," memastikan kemenangan 1.5-0.5 atas GM Hikaru Nakamura. Pemain nomor satu dunia ini membawa pulang hadiah utama sebesar $200.000, sementara Nakamura mendapatkan $140.000. GM Fabiano Caruana meraih $100.000 serta tiket ke Grand Slam Las Vegas setelah mengalahkan GM Vincent Keymer dalam perebutan tempat ketiga.

Tidak ada pertandingan tiebreak di hari terakhir. GM Arjun Erigaisi berhasil bertahan dari tekanan berat GM Maxime Vachier-Lagrave untuk merebut posisi kelima dan hadiah $50.000, sementara GM Ian Nepomniachtchi menempati posisi ketujuh dan memperoleh $30.000. Satu momen menarik terjadi ketika GM Nodirbek Abdusattorov menyerah dalam posisi yang sebenarnya masih bisa berakhir remis, meski hasil tersebut tak akan cukup untuk membalikkan keadaan pertandingan.

Klasemen akhir: Carlsen di posisi pertama, diikuti Nakamura di posisi kedua, dan Caruana di posisi ketiga. Foto: Lennart Ootes/Freestyle Chess.

Klasemen Akhir

Hasil pertandingan hari terakhir — di papan bawah, sebelumnya Praggnanandhaa telah mengamankan posisi ke-9. Gambar: Freestyle Chess.

Perebutan Gelar: Carlsen 1.5-0.5 Nakamura

Ya, dia lagi. Setelah "hanya" finish di peringkat ketiga pada Grand Slam perdana di Weissenhaus, Magnus Carlsen kini bangkit dan meraih gelar juara di Paris.

Memasuki hari terakhir, ia hanya membutuhkan hasil remis untuk memastikan kemenangan, setelah mencatat kemenangan dramatis di game pertama.

Carlsen menyebut pertandingannya kali ini sangat berbeda dibandingkan hari sebelumnya. Ia menjelaskan:

Kemarin saya cukup senang dengan cara saya memainkan fase pembukaan. Tapi seperti yang sering terjadi, ada kesalahan dari kedua belah pihak di tengah permainan, dan akhirnya jadi agak berantakan. Untungnya saya menang. Hari ini berbeda. Hari ini saya merasa telah bermain dengan baik, rapi, dan profesional, tanpa benar-benar memberi lawan peluang.

Hari ini saya merasa telah bermain dengan baik, rapi, dan profesional, tanpa benar-benar memberi lawan peluang.

—Magnus Carlsen

Di Freestyle Chess, fase pembukaan memegang peranan penting. Carlsen sendiri mengaku terkejut karena hampir semua pemain memulai dengan langkah tak biasa 1.b4 — kecuali Nepomniachtchi yang memilih 1.Kf3.

Hanya Nepomniachtchi yang mengambil jalur berbeda dengan 1.Kf3. Gambar: Freestyle Chess.

Momen krusial dalam duel Carlsen vs. Nakamura muncul hanya beberapa langkah kemudian, tepatnya setelah 3...Kf6.

Di posisi ini, Nakamura memilih 4.f4?!, sedangkan engine merekomendasikan 4.a4!, untuk mengganggu rencana a5, langkah yang menurut Carlsen sangat kuat. Dalam pengakuannya di confessional booth, Carlsen menjelaskan bahwa a5 “membantu mengaktifkan menteri, memastikan dia tidak terperangkap setelah Ge5 karena masih ada petak a7, dan juga membuka jalur untuk benteng."

Langkah itu terbukti cukup krusial. Usai pertandingan, Carlsen menjelaskan:

Masalahnya, inilah yang membuat semuanya jadi sulit—begitu f4 dimainkan, lawan sama sekali tidak ada peluang! Permainan bisa saja berlanjut, tapi selama saya tidak melakukan blunder, saya tidak akan kalah. Posisinya solid dan cukup mudah untuk dimainkan.

Pembukaan justru berjalan sesuai harapan Carlsen. Foto: Lennart Ootes/Freestyle Chess.

Di sisi lain, Nakamura mengetahui hasil evaluasi komputer dari sang istri, WGM Atousa Pourkashiyan, dan menyebutnya “cukup lucu untuk didengar!” Ia menyimpulkan, “Jika permainan sudah tanpa harapan hanya karena satu langkah f4, ya berarti memang tidak perlu kecewa dengan hasil akhirnya."

Jika permainan sudah tanpa harapan hanya karena satu langkah f4, ya berarti memang tidak perlu kecewa dengan hasil akhirnya.

—Hikaru Nakamura

Carlsen sendiri mengakui bahwa ia sebenarnya bisa bermain lebih ambisius, dan Nakamura menyebut lawannya “sedikit ceroboh,” tapi pada akhirnya, strategi Carlsen untuk menukar buah catur sambil tetap menjaga aktivitas perwira berjalan sangat baik. Di akhir permainan, posisi buah Hitam terlihat tertekan dan terbatas ruang geraknya, meski ada satu momen mirip teka-teki studi yang Carlsen lewatkan.

Sepanjang permainan, Nakamura berusaha menghindari tawaran remis secara tidak langsung. Namun pada akhirnya, tak ada lagi yang bisa dilakukan. Permainan pun berakhir sebagaimana mestinya, dengan Carlsen mengamankan kemenangan, membawa pulang $200.000, dan meraih 25 poin Grand Prix. Ia menyelesaikan turnamen ini tanpa sekali pun memainkan babak tiebreak.

Yang membuat pencapaiannya makin luar biasa, Carlsen mengaku bertanding dalam kondisi kurang fit sepanjang turnamen. “Main catur pas lagi nggak enak badan itu rasanya nggak enak banget,” ucapnya. Meski begitu, ia tetap menikmati format Freestyle Chess dan menjelaskan kenapa ia jatuh cinta pada varian Catur960:

Ada rasa senang seperti anak kecil waktu main catur, tanpa harus mikirin teori pembukaan, poin rating, dan hal-hal lain yang penting tapi kadang bikin stres. Tentu saja saya tetap ingin menang, tapi kadang kita perlu diingatkan kenapa kita dulu jatuh cinta sama permainan ini, dan saya merasakan itu lagi lewat Freestyle Chess.

Terkadang kita perlu diingatkan kenapa kita dulu jatuh cinta sama permainan ini, dan saya merasakan itu lagi lewat Freestyle Chess.

—Magnus Carlsen

Sementara itu, Nakamura tetap santai dengan hasil runner-up. “Menurut saya, saya bermain cukup baik, dan wajar jika nggak bisa menang di setiap turnamen, jadi saya nggak terlalu kecewa.” Dan ada satu alasan lagi untuk tersenyum: ia akan berlibur selama dua minggu ke Jepang.

Berikut ulasan hari terakhir dari Nakamura:

Perebutan Posisi Ketiga: Caruana 1.5-0.5 Keymer

Caruana berhasil membalas kekalahannya di final Weissenhaus. Foto: Stev Bonhage/Freestyle Chess.

Vincent Keymer menjadi sosok kejutan di Freestyle Chess Tour sejauh ini, terutama karena rekornya yang belum terkalahkan di catur klasik—setidaknya hingga beberapa hari lalu. Kekalahan pertamanya datang saat menghadapi Nakamura, yang menurut Carlsen disebabkan oleh “satu momen lemah.” Setelah itu, ia kembali tumbang di game pertama melawan Caruana, dan laga kedua justru lebih parah, dengan hasil yang nyaris bisa ditebak sejak awal.

Caruana menggambarkan posisinya seperti “pertahanan Dutch dari surga!” dan mengkritik langkah awal Keymer 1...d5?!, yang membuatnya tidak bisa memainkan c6, rajanya terjebak, sementara petak e5 jadi “tidak bisa dikendalikan.” Semua hal yang diprediksi Caruana benar-benar terjadi, dan pelatih Keymer, GM Peter Leko, justru senang ketika muridnya bisa menukar menteri dengan dua perwira—setidaknya bisa sedikit bernapas.

Tapi tetap saja situasinya sudah terlalu buruk, dan hanya karena Caruana menawarkan remis, pertandingan berakhir dengan “damai.” Itu pun karena hasil remis sudah cukup untuk memastikan kemenangannya di perebutan tempat ketiga. Hasil ini memberinya hadiah $100.000, dan yang lebih penting: tiket otomatis ke Grand Slam berikutnya di Las Vegas pada bulan Juli.

Caruana memang bukan tipe pendendam, tapi kali ini ia berhasil membalas kekalahannya dari Keymer di Weissenhaus. Permainan ini menjadi Game of the Day kami, yang telah dianalisis oleh GM Rafael Leitao di bawah.

Di sisi lain, Keymer harus puas dengan “hanya” $60.000—meskipun totalnya ia sudah mengumpulkan $260.000 dari dua turnamen Freestyle Chess Tour sejauh ini.

Perebutan Posisi Kelima: Arjun 1.5-0.5 Vachier-Lagrave

Tak mengejutkan jika pertandingan antara Arjun dan Vachier-Lagrave penuh kekacauan. Foto: Stev Bonhage/Freestyle Chess.

Hari itu tak ada satu pun pemain yang berhasil melakukan comeback, meski Vachier-Lagrave—jagoan tuan rumah—sempat sangat dekat. Di ruang pengakuan, ia mengaku cukup puas dengan posisi yang diperolehnya di awal permainan. “Jelas saya nggak unggul,” ucapnya, “tapi posisinya kacau dan masih bisa dimainkan untuk menang.” Setelah hasil buruk di pertandingan sebelumnya, bisa mendapatkan posisi yang playable saja sudah terasa melegakan baginya: “Saya senang sekali, apalagi setelah apa yang terjadi kemarin—saya bahkan nggak yakin akan dapat permainan seperti ini lagi!"

Arjun sempat masuk ke endgame yang sulit, tapi berhasil bertahan dan mengamankan posisi kelima dalam debutnya di Freestyle Chess Grand Slam Tour.

Arjun membawa pulang $50.000 untuk penampilannya kali ini, sementara Vachier-Lagrave mengantongi $40.000.

Arjun mendapatkan $50,000 dalam debutnya kali ini. Foto: Lennart Ootes/Freestyle Chess.

Perebutan Posisi Ketujuh: Nepomniachtchi 2-0 Abdusattorov

Sepanjang pertandingan, kelihatannya ini akan jadi kemenangan termudah hari itu, karena Nepomniachtchi langsung unggul sejak pembukaan dan punya keunggulan waktu yang signifikan. Namun, drama tetap terjadi—Abdusattorov justru berhasil masuk ke permainan akhir dengan peluang menang di tangannya. Carlsen berkomentar soal Nepo: “Begitulah gayanya—unggul setengah jam di jam, blunder, lalu bisa balik lagi ke permainan."

Nepomniachtchi jadi satu-satunya pemain yang mencatatkan kemenangan 2-0. Foto: Stev Bonhage/Freestyle Chess.

Meski sempat berbalik arah, Nepo berhasil kembali menguasai permainan. Tapi akhir partainya cukup unik—Abdusattorov menyerah di posisi yang sebenarnya masih bisa berakhir remis.

Beberapa penonton sampai terkejut!

Namun, ini bukan kesalahan fatal seperti yang sering terjadi. Hasil kalah atau remis tak berpengaruh pada hasil keseluruhan match, dan cukup wajar jika Abdusattorov tak menyadari bahwa posisi Hitam masih bisa diselamatkan. GM Anish Giri bahkan menyebutnya sebagai "remis yang sangat tidak terduga."

Nepomniachtchi mendapatkan hadiah $30.000, sementara Abdusattorov membawa pulang $20.000.

Itulah akhir dari Grand Slam Paris! Tapi para pecinta catur tak perlu menunggu lama—karena Grenke Freestyle Chess Open akan dimulai Kamis ini, 17 April, di Karlsruhe, Jerman! Carlsen, Arjun, Caruana, Nepomniachtchi, Rapport, dan Keymer akan kembali bertarung — dan itu baru dari daftar pemain Paris saja (cek daftar lengkapnya di sini). Formatnya klasik, empat hari dengan dua babak per hari. Carlsen mengatakan, “Ini bakal jadi pertumpahan darah!"

Ini pasti akan sangat seru, apalagi ada tiket menuju Grand Slam di Las Vegas yang ikut diperebutkan!

Cara Menonton Ulang
Anda bisa menonton Freestyle Chess Grand Slam Paris 2025 di YouTube Chess.com atau Chess24, juga di Twitch Chess.com dan Chess24. Selain itu, GM Hikaru Nakamura juga menyiarkan turnamen ini di channel Kick miliknya. Anda juga bisa mengikuti semua pertandingannya melalui halaman acara khusus kami.
Siaran langsung dipandu oleh para grandmaster ahli: GM Judit Polgar, Peter Leko, dan Niclas Huschenbeth.

Freestyle Chess Grand Slam Paris adalah seri kedua dari lima turnamen dalam tour Freestyle Chess Grand Slam yang total hadiahnya mencapai jutaan dolar. Ke-12 pemain akan saling bertanding satu kali dalam format catur cepat 10+10. Empat pemain terbawah akan tereliminasi, sementara pemain dengan peringkat lebih tinggi bisa memilih lawan mereka di babak sistem gugur. Setiap babak sistem gugur terdiri dari dua game catur klasik 90+30. Jika berakhir imbang, akan dilanjutkan dengan dua game 10+10, lalu dua game 5+2. Jika masih imbang, pertandingan ditentukan melalui satu game Armageddon. Semua game dimainkan dalam format freestyle chess.


Liputan sebelumnya:

Colin_McGourty
Colin McGourty

Colin McGourty led news at Chess24 from its launch until it merged with Chess.com a decade later. An amateur player, he got into chess writing when he set up the website Chess in Translation after previously studying Slavic languages and literature in St. Andrews, Odesa, Oxford, and Krakow.

Selengkapnya dari Colin_McGourty
Ju Wenjun Raih Gelar Juara Dunia Catur Wanita untuk Kelima Kalinya!

Ju Wenjun Raih Gelar Juara Dunia Catur Wanita untuk Kelima Kalinya!

Carlsen Unggul di Final! Nakamura Wajib Menang di Game Kedua untuk Tiebreak

Carlsen Unggul di Final! Nakamura Wajib Menang di Game Kedua untuk Tiebreak