
Ju Wenjun Raih Gelar Juara Dunia Catur Wanita untuk Kelima Kalinya!
GM Ju Wenjun mengalahkan GM Tan Zhongyi dengan skor 6.5-2.5 untuk memenangkan Kejuaraan Dunia Catur Wanita FIDE 2025 dan menjadi wanita keempat dalam sejarah yang berhasil meraih gelar tersebut sebanyak lima kali. Ju, yang telah memegang gelar juara sejak 2018, memastikan kemenangannya dengan tiga pertandingan tersisa setelah bermain remis yang sangat solid di game kesembilan. Ia membawa pulang hadiah sebesar €300.000, sementara Tan mendapatkan €200.000.
Semua pertandingan Ju sebelumnya selalu berlangsung hingga game terakhir, namun kali ini, meskipun sempat tertinggal di game kedua, ia berhasil mencetak empat kemenangan beruntun yang mengungguli lawannya dengan telak.
Pertandingan Kejuaraan Dunia Catur Wanita 2025
Nama | Rating | 01 | 02 | 03 | 04 | 05 | 06 | 07 | 08 | 09 | 10 | 11 | 12 | Skor |
Tan Zhongyi | 2555 | ½ | 1 | 0 | ½ | 0 | 0 | 0 | 0 | ½ | . | . | . | 2.5 |
Ju Wenjun | 2561 | ½ | 0 | 1 | ½ | 1 | 1 | 1 | 1 | ½ | . | . | . | 6.5 |
Grandmaster asal China berusia 34 tahun ini pertama kali merebut gelar pada tahun 2018 dengan mengalahkan Tan dalam sebuah match, sebelum mempertahankan gelarnya lewat sistem gugur 64 pemain di tahun yang sama. Ia kemudian menang dalam match melawan GM Aleksandra Goryachkina (2020) dan Lei Tingjie (2023), dan dominasinya yang sudah berlangsung selama tujuh tahun kini akan berlanjut setidaknya hingga pertandingan berikutnya di tahun 2026–2027.
Para Juara Dunia Catur Wanita
Dengan kemenangan terbarunya, Ju Wenjun kini bergabung dengan deretan pemain legendaris seperti Vera Menchik, Nona Gaprindashvili, dan Maia Chiburdanidze—para pecatur wanita yang pernah memenangkan gelar Juara Dunia sebanyak lima kali atau lebih.
# | Pemain | Tahun | Kemenangan | Tahun Kemenangan |
1 | Vera Menchik | 1927-44 | 8 | 1927, 1930, 1931, 1933, 1935, 1937 (2), 1939 |
2 | Lyudmila Rudenko | 1950-53 | 1 | 1950 |
3 | Elisaveta Bykova | 1953-56, 1958-62 | 3 | 1953, 1958, 1959 |
4 | Olga Rubtsova | 1956-58 | 1 | 1956 |
5 | Nona Gaprindashvili | 1962-78 | 5 | 1962, 1965, 1969, 1972, 1975 |
6 | Maia Chiburdanidze | 1978-91 | 5 | 1978, 1981, 1984, 1986, 1988 |
7 | Xie Jun | 1991-96, 1999-2001 | 4 | 1991, 1993, 1999, 2000 |
8 | Susan Polgar | 1996-99 | 1 | 1996 |
9 | Zhu Chen | 2001-04 | 1 | 2001 |
10 | Antoaneta Stefanova | 2004-06 | 1 | 2004 |
11 | Xu Yuhua | 2006-08 | 1 | 2006 |
12 | Alexandra Kosteniuk | 2008-10 | 1 | 2008 |
13 | Hou Yifan | 2010-12, 2013-15, 2016-17 | 4 | 2010, 2011, 2013, 2016 |
14 | Anna Ushenina | 2012-13 | 1 | 2012 |
15 | Mariya Muzychuk | 2015-16 | 1 | 2015 |
16 | Tan Zhongyi | 2017-18 | 1 | 2017 |
17 | Ju Wenjun | 2018-sekarang | 5 | 2018 (2), 2020, 2023, 2025 |
Baca selengkapnya: Seluruh Juara Dunia Catur Wanita

Di game terakhir ini, Tan Zhongyi dihadapkan pada misi yang hampir mustahil—ia harus menang empat kali berturut-turut hanya untuk memaksakan tiebreak.
Tan Zhongyi's task is simple... and all but impossible — she must win the next 4 games to force tiebreaks!#JuTan pic.twitter.com/4w8AAPnrH6
— chess24 (@chess24com) April 16, 2025
Ada pepatah China terkenal yang mengatakan, "Perjalanan seribu mil dimulai dengan satu langkah," tapi Ju sama sekali tidak memberikan peluang untuk langkah pertama itu. Tan pun mengakui bahwa lawannya "bermain sangat baik."
GM Rafael Leitao menganalisis game kesembilan di bawah ini.
Kedua pemain ini menjadi inspirasi bagi generasi pecatur muda China. Karena itu, sangat pas ketika anak-anak diberi kesempatan untuk melakukan langkah pembukaan secara simbolis di game terakhir.
😍 So cute! Young chess fans made the first ceremonial moves in Game 9 at the FIDE Women’s World Championship Match! #JuTan #WomenInChess pic.twitter.com/TjU03OKtIS
— International Chess Federation (@FIDE_chess) April 16, 2025
Untuk kelima kalinya berturut-turut, Ju memulai dengan 1.e4, dan Tan kembali membalas dengan 1...c5—pertahanan Sisilia. Saat ditanya soal kurangnya variasi pembukaan dalam konferensi pers, Tan menjawab:
Menurut saya, pengetahuan pembukaan saya cukup luas. Permainan-permainan ini bukan karena masalah di pembukaan, jadi saya tidak merasa perlu mengganti pembukaannya.
Seperti biasa dalam pertandingan ini, variasi baru sudah muncul sejak awal. Kali ini dengan langkah 5.Be1 Kd4—langkah baru bagi kedua pemain.
Tak lama kemudian, permainan pun berkembang menjadi posisi yang hidup dan dinamis, meskipun cenderung menguntungkan Ju.
The current position in Ju-Tan is rare, but was seen yesterday in the Late Titled Tuesday, where Bacrot beat Lazavik! https://t.co/5Y7sBiNGWQ#JuTan pic.twitter.com/AYNmgmk6qd
— chess24 (@chess24com) April 16, 2025
Pertandingan Titled Tuesday yang berlangsung kurang dari 12 jam sebelumnya berlangsung liar dan penuh taktik, tapi Ju Wenjun, sang Juara Dunia, tidak tertarik mengambil risiko. Ia memilih langkah tenang 17.Mb3, mengorbankan pion d4 dan melepaskan keunggulan Putih demi posisi yang ia yakini akan berakhir remis.
Meski Tan ingin mencoba perlawanan terakhir, tak banyak yang bisa ia lakukan. Memaksakan kemenangan justru berisiko membuatnya kalah untuk kelima kalinya secara beruntun. Maka ia memilih bermain aman, dan pertandingan pun dengan cepat mengarah pada hasil akhir yang logis: Remis. Ju resmi mengunci gelar juara dunia kelimanya!
Tan Zhongyi accepts a draw and Ju Wenjun becomes only the 4th woman in history to win the Women's World Chess Championship 5 times! 🏆🏆🏆🏆🏆#JuTan pic.twitter.com/33jUwEgtOu
— chess24 (@chess24com) April 16, 2025
Meski skornya sangat dominan, Ju mengakui bahwa awal pertandingan tidak berjalan mudah:
Awalnya saya tidak bermain dengan lancar. Tapi setelah saya menyamakan kedudukan, saya mulai bermain dengan lebih fokus dan percaya diri.
Saya mulai bermain dengan lebih fokus dan percaya diri.
—Ju Wenjun

Setelah sempat berada di bawah Tan dalam daftar live rating usai game kedua, Ju justru menutup pertandingan dengan menjadi pemain wanita aktif peringkat tertinggi di dunia, dengan rating 2580.1 (Hou Yifan, Juara Dunia Wanita empat kali, kini sudah jarang bermain). Sementara itu, Tan turun ke peringkat lima dunia.

Ju merasa lawannya tidak menunjukkan permainan terbaiknya:
Menurut saya, dia tampil di bawah performa. Mungkin setelah game kelima, tekanannya semakin berat. Dia sebenarnya jauh lebih kuat dari yang terlihat di pertandingan ini.
Sementara itu, Tan juga menyadari ada banyak yang perlu diperbaiki:
Di pertandingan ini, beberapa kelemahan saya terlihat jelas. Setelah ini, saya akan terus berlatih dan mencoba memperbaikinya jika saya ingin tetap lanjut di dunia catur profesional.

Saat ditanya soal game favoritnya, Tan cukup mengejutkan dengan menyebut game ketujuh, pertandingan penuh peluang di mana ia hampir menang dengan buah Hitam di Chongqing. Ia merasa itu menjadi titik balik:
Saya menciptakan banyak peluang, ada banyak variasi menarik, tapi saya gagal memanfaatkannya dan kalah. Setelah game itu, saya mulai merasa kecil harapan untuk menyelamatkan situasi pertandingan.
Jika Tan menang saat itu, situasinya akan mirip seperti tahun 2018, ketika ia menang di kota asalnya dan memperkecil ketertinggalan menjadi satu poin. Tapi kali ini justru jaraknya melebar jadi tiga poin. Ju Wenjun menyebut game berikutnya—yang menjadi kemenangan keempat beruntun, sebagai favoritnya.

Kedua pemain sama-sama berterima kasih kepada tim sekondan mereka. Ju menyebut GM Ni Hua dan Maxim Matlakov sebagai sosok yang paling banyak membantunya di sisi catur. Sementara tim Tan termasuk GM Jeffery Xiong dan ayahnya, Wayne. Tan mengatakan kehadiran mereka "sangat membantu mengurangi rasa sedih setelah kalah."
Keduanya berencana untuk rehat sejenak, tapi akan tetap aktif dalam waktu dekat. Setelah mengikuti final Women's Grand Prix di Austria (5–16 Mei), Tan akan bertanding di TePe Sigeman Tournament (20–26 Mei) di Malmo, Swedia, melawan pemain top seperti GM Vidit Gujrathi, Richard Rapport, dan Yagiz Kaan Erdogmus. Ju menyebutkan akan bermain dalam pertandingan di China, lalu mengikuti Norway Chess (26 Mei – 6 Juni), di mana ia akan menjadi satu dari dua Juara Dunia lima kali yang tampil di sana.
Kejuaraan Dunia Catur Wanita FIDE 2025 adalah turnamen catur over-the-board paling bergengsi untuk wanita tahun ini. Juara bertahan, GM Ju Wenjun, bertanding melawan penantangnya, GM Tan Zhongyi, untuk memperebutkan gelar Juara Dunia. Kejuaraan dimulai pada 3 April di Shanghai, dengan total hadiah sebesar €500,000.
Liputan sebelumnya:
-
- Game 8: Ju Wenjun Scores 4th Straight Win, Draw Away From Retaining Title
- Game 7: Ju Wenjun Closes In On Title As Tan Zhongyi Collapses
- Game 6: Ju Wenjun Powers Into 2-Point Lead
- Game 5: Ju Wenjun Wins Game 5 To Take World Championship Lead
- Game 4: Ju Wenjun Survives Heavy Pressure As Game 4 Goes To Bare Kings
- Game 3: Ju Wenjun Strikes Back To Win Game 3
- Game 2: Tan Zhongyi Stuns Ju Wenjun To Win Game 2
- Game 1: Tan Holds Ju To Draw As Women's World Championship Starts In Shanghai
- Can Ju Wenjun Win 5th World Championship?
- 2025 FIDE Women's World Championship: All The Information
- Gukesh Ciptakan Sejarah Sebagai Juara Kandidat Termuda, Tan Raih Kemenangan di Kategori Wanita
- Ju Wenjun Dinobatkan Sebagai Juara Dunia Wanita untuk Keempat Kalinya